Light on memang dapat mengurangi kecelakaan tapi Rumah lampu dan dop gampang Rusak. Bagi anda pemilik Tiger Revo lampu kece (T-RECK) dapat di kali dengan men JUMPER lampu kota dengan lampu kecenya T-RECK (lampu kece ada 2 filamen tetapi yang digunakan hanya yang jauh)
Beikut caranya :
Re pos dari http://yoyokefendi5.blogspot.com/2013/03/jumper-lampu-senja-dengan-lampu-dekat.html
Kejadian ini bermula sewaktu lampu dekat SI MACAN KECE matot akhirnya diakali dengan men jumper lampu senja dengan lampu kiri dekat (karena tidak terpakai)
Bagi anda pemilik sepeda motor yang belum dibekali Aho ini ada tips supaya aman dari tilang P Polisi (pilot project Tiger Revo Asimetris)
Bongkar batok depan Cari kabel putih untuk lampu dekat
Potong
Sambung dengan kabel warna coklat pada lampu senja (bungkus dengan isolasi ) selesai
Sekarang apabila lampu senja hidup maka lampu kiri Tirev akan menyala dan ganti bohlam cukup Osram 35 watt seharga Rp. 10-12 rb.
Kejadian Fiting lampu dialami Kang TOURIDER dengan si PIOnya http://touringrider.wordpress.com/2013/04/04/light-on-makan-korban/#comment-10331
Dan akhirnya harus ganti lampu depan + rumah lampu http://touringrider.wordpress.com/2013/04/14/ganti-lampu-utama-di-scorpio-ke-koito-vacuum/
Khususnya, Untuk Pak Tarno berikut yang bisa saya ceritakan tentang penggantian lampu utama Scorpio dari original ke Koito model Vacuum :
Seiring dengan umur dan pemakaian, rumah lampu/ batok lampu original bawaan scorpio saya patah di kuncian mur bautnya. Bokong lampunya ternyata juga sudah mulai meleleh akibat on terus. Well dengan pemakaian rata-rata 100km lebih per hari dan rata-rata 5 jam, tentunya semakin menambah cepatnya lampu menjadi aus.
Untung, di rumah ada lampu merek KOITO, type vacuum yang dulunya nemplok di Colt T-120. Lengkap dengan lampu jauh dekatnya namun tanpa rumahannya. Akhirnya beli rumahannya seharga Rp.85.000,-. Setelah itu dudukan ke rangka/ fork depan si Pio otomatis harus dirubah karena diameternya mengecil. Dibuatkan ke tukang bubut langganan.
Untuk lampu kotanya otomatis off, karena filamen dan reflektor bertipe vacuum ini jadi satu. Tidak memungkinkan untuk ditambahi lampu kecil sebagai lampu kota. Well, kabel-kabel juga otomatis menjadi tidak cukup masuk ke batok lampu. Untuk sambungan-sambungan saya balut dengan isolasi bakar/ heat tube.CMIIW (lupa namanya), yang jika dipanasi/dibakar akan mengecil dan merapat ke sambungan, sehingga lebih aman terhadap terpaan hujan.
Oh ya untuk watt-nya sendiri lebih besar dari bawaan yang 35 watt. Namun jika sudah jalan, terlihat bahwa terangnya watt lampu masih mampu dilayani oleh arus AC dari alternator, kalau pakai DC pastinya lebih terang kali ya.
Beikut caranya :
Re pos dari http://yoyokefendi5.blogspot.com/2013/03/jumper-lampu-senja-dengan-lampu-dekat.html
Kejadian ini bermula sewaktu lampu dekat SI MACAN KECE matot akhirnya diakali dengan men jumper lampu senja dengan lampu kiri dekat (karena tidak terpakai)
Bagi anda pemilik sepeda motor yang belum dibekali Aho ini ada tips supaya aman dari tilang P Polisi (pilot project Tiger Revo Asimetris)
Bongkar batok depan Cari kabel putih untuk lampu dekat
Potong
Sambung dengan kabel warna coklat pada lampu senja (bungkus dengan isolasi ) selesai
Sekarang apabila lampu senja hidup maka lampu kiri Tirev akan menyala dan ganti bohlam cukup Osram 35 watt seharga Rp. 10-12 rb.
Kejadian Fiting lampu dialami Kang TOURIDER dengan si PIOnya http://touringrider.wordpress.com/2013/04/04/light-on-makan-korban/#comment-10331
Dan akhirnya harus ganti lampu depan + rumah lampu http://touringrider.wordpress.com/2013/04/14/ganti-lampu-utama-di-scorpio-ke-koito-vacuum/
Khususnya, Untuk Pak Tarno berikut yang bisa saya ceritakan tentang penggantian lampu utama Scorpio dari original ke Koito model Vacuum :
Seiring dengan umur dan pemakaian, rumah lampu/ batok lampu original bawaan scorpio saya patah di kuncian mur bautnya. Bokong lampunya ternyata juga sudah mulai meleleh akibat on terus. Well dengan pemakaian rata-rata 100km lebih per hari dan rata-rata 5 jam, tentunya semakin menambah cepatnya lampu menjadi aus.
Untung, di rumah ada lampu merek KOITO, type vacuum yang dulunya nemplok di Colt T-120. Lengkap dengan lampu jauh dekatnya namun tanpa rumahannya. Akhirnya beli rumahannya seharga Rp.85.000,-. Setelah itu dudukan ke rangka/ fork depan si Pio otomatis harus dirubah karena diameternya mengecil. Dibuatkan ke tukang bubut langganan.
Untuk lampu kotanya otomatis off, karena filamen dan reflektor bertipe vacuum ini jadi satu. Tidak memungkinkan untuk ditambahi lampu kecil sebagai lampu kota. Well, kabel-kabel juga otomatis menjadi tidak cukup masuk ke batok lampu. Untuk sambungan-sambungan saya balut dengan isolasi bakar/ heat tube.CMIIW (lupa namanya), yang jika dipanasi/dibakar akan mengecil dan merapat ke sambungan, sehingga lebih aman terhadap terpaan hujan.
Oh ya untuk watt-nya sendiri lebih besar dari bawaan yang 35 watt. Namun jika sudah jalan, terlihat bahwa terangnya watt lampu masih mampu dilayani oleh arus AC dari alternator, kalau pakai DC pastinya lebih terang kali ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar