REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Pemuda dan Olahraga
(Menpora) Roy Suryo mengaku bangga dengan perjuangan Timnas Indonesia
U-19, setelah mampu mempersembahkan Piala AFF 2013 dengan mengalahkan di
final, salah satu tim kuat yaitu Vietnam.
Bertanding di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (22/9) malam, anak asuh Indra Sjafrie itu menang adu penalti dengan skor akhir 7-6, setelah pada pertandingan sebelumnya berakhir dengan kedudukan 0-0.
"Alhamdulillah .... Luar biasa ! Ini merupakan sejarah baru prestasi persepakbolaan Indonesia, bersama-sama dengan sukses pembukaan Islamic Solidarity Games (ISG) di Palembang. Kita apresiasi perjuangan Timmas U-19," kata Roy Suryo di Palembang.
Menurut dia, perjuangan untuk meraih juara bagi Timnas U-19 bukan perkara mudah. Lawan juga memberikan perlawanan yang tidak kalah sengitnya. Meski demikian, Evan Dimas dan kawan-kawan lebih beruntung dan memenangkan pertandingan.
Untuk memenangkan pertandingan, kata dia, Timnas U-19 bahkan harus ditentukan dengan adu penalti. Bahkan, tim Garuda Muda ini sempat tertinggal sebelum akhirnya mampu menyusul gol yang diciptakan pemain Vietnam.
"Dengan semangat yang tinggi mereka mampu memberikan yang terbaik," kata Roy.
Kemenangan anak asuh Indra Sjafrie atas Vietnam ini ditentukan oleh penendang kesembilan yaitu Ilham Udin Armayn. Tendangan pemain asal Ternate ini tidak bisa dijangkau kiper Vietnam meski arah tendangannya sudah terbaca.
Begitu juga dengan kiper Indonesia, Ravi Murdianto. Penjaga gawang ini bermain cukup gemilang selama 90 menit waktu normal dan ditambah 2 X 15 menit perpanjangan waktu. Begitu juga saat tendangan adu pinalti.
Ravi Murdianto bahkan mampu menggagalkan dua tendangan pinalti pemain Vietnam. Dengan prestasi ini kiper yang selalu diandalkan oleh pelatih Indra Sjafrie menjadi pilihan utama ini layak dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Raihan juara bagi Timnas U-19 di Piala AFF 2013 bisa dijadikan pemuas dahaga bagi persepakbolaan di Tanah Air karena prestasi tertinggi sepak bola Indonesia terakhir kali diraih saat SEA Games 1991.
sumber http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/13/09/23/mtjiq8-timnas-u19-juara-menpora-alhamdulillah-luar-biasa
SIDOARJO, KOMPAS.com — Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 setelah pada babak final memenangi adu penalti atas Vietnam di Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (22/9/2013). Adu penalti dilakukan setelah skor imbang 0-0 tak berubah hingga akhir babak tambahan.
Berikut ini adalah rekaman babak adu penalti tersebut.
Pada awal-awal laga, kedua kubu tidak hanya tampil agresif, tetapi
juga disiplin dalam bertahan. Hasilnya, meski sama-sama berusaha
mengalirkan serangan saat menguasai bola, kedua kubu juga kesulitan
menciptakan peluang.
Perebutan bola berlangsung tanpa solusi sampai Muchlis Hadi melepaskan tembakan pada menit ke-8, yang meleset ke sisi kiri gawang Vietnam.
Kedua kubu kemudian kembali terlibat aksi saling serang yang alot hingga seorang pemain Vietnam melepaskan tembakan dari sektor kiri pertahanan Indonesia pada menit ke-28. Namun, kiper Ravi Murdianto berhasil mengeblok bola.
Vietnam kemudian memperbaiki penguasaan bola dan menyulitkan Indonesia melalui serangan balik. Namun, pada menit ke-34, Indonesia berhasil mencuri kesempatan dan melancarkan serangan yang berujung umpan silang dari Muchlis kepada Evan Dimas. Evan Dimas gagal menguasai umpan dengan baik sehingga bola bisa diamankan kiper Le Van Truong.
Vietnam kemudian melancarkan serangan cepat, yang berujung tembakan Nguyen Cong Phuong dari jarak dekat. Namun, Ravi berhasil mengantisipasinya.
Kedua kubu sama-sama terus berusaha mencetak gol. Namun, setelah tembakan Ilham terblok pada menit ke-43, tak ada peluang tercipta hingga peluit tanda turun minum berbunyi.
Pada babak kedua, Vietnam lebih dulu mengancam melalui Nguyen Song Phuong pada menit ke-50, yang kandas di tangan Ravi.
Indonesia membalas itu dengan tembakan Evan Dimas pada menit ke-55 dan Zulfiandi pada menit ke-56. Namun, kedua usaha itu hanya membuahkan tendangan gawang.
Vietnam kemudian melancarkan serangan cepat yang berujung tembakan dari Nguyen Van Toan dan Phan Thanh Hau. Lagi-lagi, Ravi menggagalkan usaha lawan.
Kedua kubu kemudian terlibat perebutan bola. Perebutan nyaris tanpa solusi hingga pada menit ke-69 Maldini melepaskan umpan silang yang sayangnya gagal dikuasai Ilham dengan sempurna.
Indonesia mempertahankan tekanannya dan akhirnya mendapatkan peluang dari Hendra Sandi Gunawan pada menit ke-77, yang diblok Le Van Truong.
Ilham berhasil menjangkau bola muntah dan melepaskan tembakan. Seorang pemain lawan berhasil mengeblok usahanya.
Vietnam sempat merebut kendali permainan. Namun, Indonesia bisa mengatasinya dan kembali mencoba memanfaatkan waktu sisa untuk mencetak gol. Namun, skor 0-0 tak berubah hingga akhir babak normal.
Pada babak tambahan, kedua kubu bergantian menciptakan peluang. Namun, Ravi Murdianto dan Le Van Truong membuat angka di papan skor tak berubah hingga akhir.
Pada menit ke-101 dan ke-118, misalnya, Indonesia mendapatkan peluang dari Maldini. Namun, tembakannya dijinakkan Van Truong.
sumber http://bola.kompas.com/read/2013/09/22/2302368/Menangi.Adu.Penalti.dengan.Vietnam.Indonesia.Juara.AFF.U-19
Bertanding di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (22/9) malam, anak asuh Indra Sjafrie itu menang adu penalti dengan skor akhir 7-6, setelah pada pertandingan sebelumnya berakhir dengan kedudukan 0-0.
"Alhamdulillah .... Luar biasa ! Ini merupakan sejarah baru prestasi persepakbolaan Indonesia, bersama-sama dengan sukses pembukaan Islamic Solidarity Games (ISG) di Palembang. Kita apresiasi perjuangan Timmas U-19," kata Roy Suryo di Palembang.
Menurut dia, perjuangan untuk meraih juara bagi Timnas U-19 bukan perkara mudah. Lawan juga memberikan perlawanan yang tidak kalah sengitnya. Meski demikian, Evan Dimas dan kawan-kawan lebih beruntung dan memenangkan pertandingan.
Untuk memenangkan pertandingan, kata dia, Timnas U-19 bahkan harus ditentukan dengan adu penalti. Bahkan, tim Garuda Muda ini sempat tertinggal sebelum akhirnya mampu menyusul gol yang diciptakan pemain Vietnam.
"Dengan semangat yang tinggi mereka mampu memberikan yang terbaik," kata Roy.
Kemenangan anak asuh Indra Sjafrie atas Vietnam ini ditentukan oleh penendang kesembilan yaitu Ilham Udin Armayn. Tendangan pemain asal Ternate ini tidak bisa dijangkau kiper Vietnam meski arah tendangannya sudah terbaca.
Begitu juga dengan kiper Indonesia, Ravi Murdianto. Penjaga gawang ini bermain cukup gemilang selama 90 menit waktu normal dan ditambah 2 X 15 menit perpanjangan waktu. Begitu juga saat tendangan adu pinalti.
Ravi Murdianto bahkan mampu menggagalkan dua tendangan pinalti pemain Vietnam. Dengan prestasi ini kiper yang selalu diandalkan oleh pelatih Indra Sjafrie menjadi pilihan utama ini layak dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Raihan juara bagi Timnas U-19 di Piala AFF 2013 bisa dijadikan pemuas dahaga bagi persepakbolaan di Tanah Air karena prestasi tertinggi sepak bola Indonesia terakhir kali diraih saat SEA Games 1991.
sumber http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/13/09/23/mtjiq8-timnas-u19-juara-menpora-alhamdulillah-luar-biasa
Para
pemain Timnas Indonesia U-19 merayakan kemenangan setelah berhasil
menjadi juara piala AFF 2013 mengalahkan Vietnam melalui adu penalti di
Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (22/9/2013).
SIDOARJO, KOMPAS.com — Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 setelah pada babak final memenangi adu penalti atas Vietnam di Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (22/9/2013). Adu penalti dilakukan setelah skor imbang 0-0 tak berubah hingga akhir babak tambahan.
Berikut ini adalah rekaman babak adu penalti tersebut.
Vietnam
|
Indonesia
|
|||
2-Le Van Son |
Gol
|
5-Muhammad Fatchu Rohman |
Gol
|
|
3-Tran Huu Dong Trieu |
Ditepis
|
6-Evan Dimas Darmono |
Ditepis
|
|
18-Hoang Thanh Tung |
Gol
|
19-Zulfiandi |
Ditepis
|
|
8-Nguyen Tuan Anh |
Melambung
|
7-Muhammad Dimas Drajad |
Gol
|
|
14-Lam Thi Pong |
Gol
|
11-Hendra Sandi Gunawan |
Gol
|
|
6-Nguyen Huu Anh Tai |
Gol
|
16-Hansamu Yama Pranata |
Gol
|
|
11-Phan Thanh Hau |
Gol
|
2-Putu Gede Juti Antara |
Gol
|
|
9-Nguyen Van Toan |
Gol
|
15-Maldini |
Gol
|
|
15-Pham Duc Huy |
Ditepis
|
20-Ilham Udin Armaiyn |
Gol
|
Perebutan bola berlangsung tanpa solusi sampai Muchlis Hadi melepaskan tembakan pada menit ke-8, yang meleset ke sisi kiri gawang Vietnam.
Kedua kubu kemudian kembali terlibat aksi saling serang yang alot hingga seorang pemain Vietnam melepaskan tembakan dari sektor kiri pertahanan Indonesia pada menit ke-28. Namun, kiper Ravi Murdianto berhasil mengeblok bola.
Vietnam kemudian memperbaiki penguasaan bola dan menyulitkan Indonesia melalui serangan balik. Namun, pada menit ke-34, Indonesia berhasil mencuri kesempatan dan melancarkan serangan yang berujung umpan silang dari Muchlis kepada Evan Dimas. Evan Dimas gagal menguasai umpan dengan baik sehingga bola bisa diamankan kiper Le Van Truong.
Vietnam kemudian melancarkan serangan cepat, yang berujung tembakan Nguyen Cong Phuong dari jarak dekat. Namun, Ravi berhasil mengantisipasinya.
Kedua kubu sama-sama terus berusaha mencetak gol. Namun, setelah tembakan Ilham terblok pada menit ke-43, tak ada peluang tercipta hingga peluit tanda turun minum berbunyi.
Pada babak kedua, Vietnam lebih dulu mengancam melalui Nguyen Song Phuong pada menit ke-50, yang kandas di tangan Ravi.
Indonesia membalas itu dengan tembakan Evan Dimas pada menit ke-55 dan Zulfiandi pada menit ke-56. Namun, kedua usaha itu hanya membuahkan tendangan gawang.
Vietnam kemudian melancarkan serangan cepat yang berujung tembakan dari Nguyen Van Toan dan Phan Thanh Hau. Lagi-lagi, Ravi menggagalkan usaha lawan.
Kedua kubu kemudian terlibat perebutan bola. Perebutan nyaris tanpa solusi hingga pada menit ke-69 Maldini melepaskan umpan silang yang sayangnya gagal dikuasai Ilham dengan sempurna.
Indonesia mempertahankan tekanannya dan akhirnya mendapatkan peluang dari Hendra Sandi Gunawan pada menit ke-77, yang diblok Le Van Truong.
Ilham berhasil menjangkau bola muntah dan melepaskan tembakan. Seorang pemain lawan berhasil mengeblok usahanya.
Vietnam sempat merebut kendali permainan. Namun, Indonesia bisa mengatasinya dan kembali mencoba memanfaatkan waktu sisa untuk mencetak gol. Namun, skor 0-0 tak berubah hingga akhir babak normal.
Pada babak tambahan, kedua kubu bergantian menciptakan peluang. Namun, Ravi Murdianto dan Le Van Truong membuat angka di papan skor tak berubah hingga akhir.
Pada menit ke-101 dan ke-118, misalnya, Indonesia mendapatkan peluang dari Maldini. Namun, tembakannya dijinakkan Van Truong.
sumber http://bola.kompas.com/read/2013/09/22/2302368/Menangi.Adu.Penalti.dengan.Vietnam.Indonesia.Juara.AFF.U-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar